Terhitung mulai tanggal 1
Juli 2016, arus lalu lintas pemudik yang memasuki jalur Tol Cikampek Palimanan
(Tol Cipali) terus meningkat. Tetapi walaupun begitu, arus lalu lintas masih
terbilang lancar. Dari hasil pemantauan, jumlah kendaraan yang melintasi Tol
Cipali semakin bertambah dari biasanya. Hal ini terlihat dari kepadatan
kendaraan yang melintas di jalur Tol Cipali. Hal ini juga yang menyebabkan laju
kendaraan agak sedikit lambat dari biasanya yang sering melaju dengan kencang.
Menurut Huda Aryanto,
Wakil Dirut PT LMS (Lintas Marga Sedaya), volume kendaraan yang melintasi jalur
Tol Cipali telah terjadi peningkatan sekitar tiga kali lipatnya, jika
dibandingkan dengan kondisi normal hari-hari biasanya.
Penulis mencoba memantau
keadaan Kepadatan Arus Lalu Lintas Mudik Lebaran 2016 dari Jakarta sampai kota
Satria Purwokerto pada hari Sabtu 2 Juli 2016 (H-4). Penulis mulai memasuki
jalur Tol Jakarta Cikampek melalui pintu masuk tol Bekasi Barat. Sepanjang
perjalanan menuju gerbang tol Bekasi Barat, arus lalu lintas masih terlihat
normal. Begitu memasuki jalur Tol Jakarta Cikampek, penulis langsung dihadapkan
dengan kenyataan bahwa ternyata di jalur tol menuju ke arah timur penuh oleh
kendaraan yang didominasi oleh kendaraan kecil dan sedang. Arus lalu lintas
padat merayap. Terkadang tersendat di beberapa titik.
Terjadi kemacetan sejak
masuk pintu tol Bekasi Barat sampai Pintu Tol Cikarang Utama. Di Jalur ini
terjadi penumpukan volume kendaraan, sehingga laju kendaraan melambat bahkan
terkadang tidak beranjak untuk beberapa puluh menit. Setelah itu arus lalu
lintas kembali lancar, bahkan bisa mencapai kecepatan 100 km/jam.
Beberapa kilometer
sebelum pintu keluar tol Karawang Barat terjadi lagi penumpukan volume
kendaraan, sehingga laju kendaraan kembali melambat bahkan tidak bergerak untuk
beberapa saat. Setelah lewat pintu keluar tol Karawang Timur arus lalu lintas
kembali lancar.
Memasuki jalur Tol
Cikampek Palimanan (Tol Cipali) arus lalu lintas sangat lancar. Menjelang Rest
Area KM 102 arus lalu lintas mulai tersendat. Kemudian penulis mampir di Rest
Area KM 102. Di Rest Area KM 102 penulis susah mendapatkan tempat parkir
kendaraan. Tempat parkir penuh. Sehingga dengan terpaksa penulis menunggu
kendaraan yang keluar dari tempat parkir, baru kemudian bisa memarkirkan
kendaraan.
Keluar dari Rest Area KM
102 arus kendaraan agak merayap tapi lancar. Sampai ke jalur Tol Palikanci kendaraan volume kendaraan semakin padat, tetapi arus
lalu lintas lancar walaupun tidak bisa memacu kendaraan dengan cepat. Kemudian
dari Tol Palikanci sampai pintu keluar tol Pejagan Brebes lalu lintas tetap
lancar. Hanya waktu melewati tempat pembayaran tol agak tersendat.
Keluar dari tol penulis
menuju SPBU terdekat ke arah kota Ketanggungan, dengan maksud mengisi bahan
bakar. Tapi antrian sangat panjang. Perjalanan penulis teruskan ke arah
selatan. Ternyata menjelang kota Ketanggungan terjadi kemacetan yang lumayan
parah. Padahal lalu lintas hanya satu arah yaitu ke arah Prupuk. Entah
kendaraan dari arah Prupuk diarahkan ke mana, mungkin ke arah Tegal. Kendaraan
bergerak seperti keong. Perjalanan sampai ke timur kota Ketanggungan memakan
waktu sekitar satu jam lebih. Setelah itu kendaraan bisa melaju dengan kencang.
Beberapa kilometer
sebelum pasar Songgom, jarum jam menunjukkan pukul 5 sore, terjadi lagi
kemacetan yang semakin parah. Kendaraan tak bisa bergerak sama sekali.
Sampai-sampai penulis berbuka puasa seadanya di titik itu. Sampai pertigaan
Klonengan Prupuk jam menunjukkan pukul jam 8 malam. Ternyata kemacetan terus
terjadi sampai di perbatasan kecamatan Tonjong Brebes. Di Jalur Ajibarang –
Prupuk itu kemacetan terjadi di dua arah. Dari arah selatan pun terjadi
kemacetan. Mungkin karena adanya jalur rel kereta api yang masih sebidang
dengan jalur jalan raya. Dan penyebab lainnya karena frekuensi penutupan palang
pintu kereta api yang lebih sering dari biasanya.
Dari hasil pemantauan dan
pengalaman ini, dapat penulis simpulkan, kemacetan arus lalu lintas disebabkan
oleh penumpukan volume kendaraan yang sangat cepat, dan masih adanya jalur rel
kereta api yang sebidang dengan jalur jalan raya. Kemudian terjadi antrian
panjang kendaraan yang antri di SPBU-SPBU yang memanjang sampai luar SPBU, hal
ini bisa mengakibatkan pula kemacetan arus lalu lintas.
Itulah hasil pemantauan
Kepadatan Arus Lalu Lintas Mudik Lebaran 2016. Mudah-mudahan pengalaman penulis
ini ada manfaatnya untuk pembaca Blog Mang Namat semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar