Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2016 di Brebes |
Kemacetan yang begitu
parah pada arus mudik Lebaran tahun 2016 di wilayah kabupaten Brebes, telah
menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Diduga karena mereka merasa kelelahan
atau pun karena penyakit bawaan pemudik tersebut. Mereka mempunyai penyakit
bawaan ditambah rasa stress yang disebabkan oleh kemacetan di perjalanan.
Bayangkan saja mereka harus menempuh waktu lebih dari 20 jam dari Jakarta ke
Brebes.
Para pemudik yang
meninggal di perjalanan mudik tidak trertolong karena untuk evakuasi saja
sulit. Ambulan tidak bisa mencapai tempat kejadian dengan cepat, sehingga
mereka yang memerlukan pertolongan cepat, tidak dapat terpenuhi.
Para korban
tersebar di beberapa titik, dan sebagian besar mereka berada di luar jalur tol.
Para korban ada yang langsung dilarikan ke rumah sakit setempat, atau pun ke
Slawi dan ada juga yang ke Rumah Sakit Umum. Selain di Brebes pun ada juga yang
meninggal dunia di perjalanan mudik tahun 2016 ini.
Berikut ini adalah data korban pemudik yang meninggal
dunia di perjalanan mudik:
1. Azizah (1), diduga dia meninggal dunia akibat keracunan gas karbon dioksida.
2. Yuni Yati (50), warga Magelang.
1. Azizah (1), diduga dia meninggal dunia akibat keracunan gas karbon dioksida.
2. Yuni Yati (50), warga Magelang.
3. Turinah (53), warga Kebumen.
4. Sundari (58), warga Kendal.
5. Susyani (36), warga Bogor.
6. Sariyem (45), warga Banyumas.
7. Suharyati (50) turun dari Bus Sumber Alam karena dia tidak kuat lagi menghadapi macet.
8. Poniatun (46), warga Kebumen.
9. Rizaldi Wibowo (17), warga Kendal.
10. Sumiatun (67), warga Serpong.
11. Sri (40) warga Wonogiri.
12. Suhartiningsih (49) warga Jakarta.
4. Sundari (58), warga Kendal.
5. Susyani (36), warga Bogor.
6. Sariyem (45), warga Banyumas.
7. Suharyati (50) turun dari Bus Sumber Alam karena dia tidak kuat lagi menghadapi macet.
8. Poniatun (46), warga Kebumen.
9. Rizaldi Wibowo (17), warga Kendal.
10. Sumiatun (67), warga Serpong.
11. Sri (40) warga Wonogiri.
12. Suhartiningsih (49) warga Jakarta.
Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2016 di Banyumas |
Kepadatan arus mudik lebaran tahun 2016
pada hari ke-2 lebaran di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,
terus meningkat terutama di ruas Sokaraja dan Patikraja. Kepadatan arus lalu lintas disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:
banyaknya aktivitas warga, banyaknya kendaraan yang masuk dari luar kota,
banyaknya persimpangan dan banyaknya jembatan. Itu semua menjadi faktor penyebab kemacetan.
Tadi siang (7/7/2016)
sampai berita ini diturunkan masih terjadi kemacetan di beberapa titik. Di
depan pasar Patikraja terjadi penumpukan volume kendaraan dari arah Bandung,
menyebabkan kemacetan berjam-jam. Kemudian dari arah Sokaraja menuju Buntu dan
Banjarnegara terjadi penumpukan volume kendaraan di sekitar pasar Banyumas. Dan
sebaliknya dari arah selatan (Buntu) terjadi penumpukan volume kendaraan mulai
dari depan SMEA Negeri Banyumas sampai pasar Banyumas. Perjalanan dari Sokarja ke
pasar Banyumas biasanya bisa ditempuh dalam beberapa menit, tadi siang sampai
malam hari bisa berjam-jam lamanya.
Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2016 di Patikraja Banyumas |
"Kepadatan terjadi karena peningkatan volume kendaraan yang melintas ke arah Banyumas, Patikraja, dan Buntu," kata Kasatlantas Polres Banyumas, AKP Samsu Wirman. Samsu mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan seluruh personel untuk ditempatkan di persimpangan jalan dan melakukan pengaturan lalu lintas agar dapat mengurai kemacetan.
"Semua personel yang ditempatkan di persimpangan jalan sudah melaksanakan rekayasa agar arus lalu lintas berjalan lancar," ujarnya.
Kepadatan kendaraan terjadi sebelum memasuki pasar Banyumas, sehingga menimbulkan kemacetan. Pengalihan kendaraan melalui jalur alternatif Desa Papringan-Patikraja, juga diberlakukan. Namun sebelum memasuki pasar Patikraja, kendaraan juga terjebak kemacetan.
Sementara itu, di jalan utama selatan Jawa kemacetan terjadid i persimpangan jalan utamanya di simpang empat Buntu yang jadi jalur perlintasan kendaraan dari arah Yogyakarta menuju Purwokerto.
Para pengendara diimbau berhat-hati dan tetap menaati aturan lalu lintas terutama saat melawati tanjakan Krumput di Desa Pageralang. Di sepanjang jalan yang kanan dan kirinya terdapat hutan karet itu, banyak pengemis yang nekat mengambil uang receh yang dilempar pengendara.
Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2016 di Tol Jakarta Cikampek KM 38 |
Sementara itu Kapolres Karawang AKBP AM Dicky Pastika Gading juga memprediksi arus
balik mudik pada Sabtu dan Minggu (9-10 Juli). Ini imbauannya bagi pemudik agar
pemudik tak terjebak macet.
Dicky mengimbau, sebaiknya pemudik, terutama yang mengarah ke Karawang, Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya pulang lebih awal. Apalagi untuk pemudik yang akan bekerja di hari Senin (11/7).
Dicky mengimbau, sebaiknya pemudik, terutama yang mengarah ke Karawang, Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya pulang lebih awal. Apalagi untuk pemudik yang akan bekerja di hari Senin (11/7).
"Kami berharap masyarakat yang balik dari mudik kembali jangan menunggu hari Sabtu atau Minggu. Kalau perlu malam ini atau besok (Jumat) sudah mulai kembali mengingat masih lenggang," kata Kapolres Karawang. Menurut Dicky, pemudik tidak akan terlalu terjebak horor macet jika kembali malam ini atau Jumat. Hal tersebut juga bisa mengurangi kepadatan kendaraan pada puncak arus mudik.
"Kita tidak bisa melawan hukum alam
mengingat volume jalan dan volume kendaraan yang akan kembali tidak
berimbang," ujarnya.
Demikianlah informasi
tentang Kemacetan Horor Arus Mudik Lebaran 2016 di Brebes yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan
bermanfaat bagi pembaca Blog Mang Namat semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar